Teknik sulam tempel merupakan salah satu teknik sulam atau seni membuat hiasan motif dengan teknik menjahit.
Memadukan dekorasi sulaman pada kain. Dengan bantuan jarum dan benang sulam
dibuat. Saat ini tidak diketahui persis dimana dan kapan pertama kali teknik sulam ditemukan. Disamping
itu teknik sulam memiliki sejarah yang berbeda-beda. Dahulu kerajaan Byzantium mengenal
teknik sulam sejak tahun 330 Masehi. Berbagai hiasan telah dibuat dengan teknik
sulam tangan pada busana para pembesar kerajaan. Kini Pinilih Product
menampilkan Sulam Tempel yang dibuat oleh tangan-tangan warga senior atau para
lansia yang tergabung dalam komunitas Sukma Pinilih.
Satu lagi makanan atau jajanan tradisional yang ditawarkan oleh Pinilih Product dalam setiap kesempatannya untuk melayani kebutuhan snack para para pelanggan, iya yaitu tersedianya jajanan yang satu ini Apem. Dari arti kata, apem berasal dari kata afwam atau afuan yang berarti permintaan maaf. Sebagai
manusia kita tidak luput dari kesalahan karena kebenaran sendiri datangnya dari
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu sebagai manusia kita senatiasa diharapkan selalu saling
maaf dan memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Dan apem sendiri sebagai bentuk permintaan maaf yang sarat budaya. Saat ini apem juga menjadi symbol
kebersamaan atau kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Apem yang terbuat
dari tepung terigu atau tepung beras, memiliki rasa manis ini terlihat cantik
dengan warna putih diatasnya, sedangkan dibagian bawahnya berwarna coklat nampak gosong karena dimasak dengan di panggang. Begitulah apem menggambarkan kehidupan ini senantiasa ada
perbedaan gelap terang. Dan Apem dari Pinilih Product dibuat oleh tangan-tangan warga senior atau para lansia yang tetap aktif dalam komunitas Sukma Pinilih.
Inilah salah satu makanan atau jajanan yang selalu disediakan Pinilih Product ketika melayani kebutuhan snack dari para pelanggannya yaitu jajanan Lemper. Selain mengangkat makanan tradisional, makanan ini syarat makna filosofi dan historis, sembari nguri-nguri budaya Jawa. Bagi masyarakat Jawa, lemper
sendiri memiliki nilai filosofis sebagai simbol persaudaraan, sehingga jajanan
lemper yang terbuat dari ketan, memiliki
sifat lengket yaitu mencerminkan rekatnya
sebuah persaudaraan atau hubungan antar individu dengan individu atau social lainnya.
Saat ini, masyarakat lebih mengenal lemper terbuat dari beras ketan yang
dikukus lalu diisi daging dan dibungkus dengan daun pisang. Dan hanya disajikan
saat hajatan saja, padahal jika ditilik makna filosofis dari lemper sendiri
adalah bentuk rasa syukur manusia kepada Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), serta optimisme
dalam memandang hidup, yaitu harapan akan datang atau mengalirnya rejeki bagi manusia. Lemper juga memiliki makna historis, jika
zaman dahulu lemper tidak berisi daging sapi atau ayam yaitu berisi daging
kelapa muda atau serundeng karena kala itu harga daging sapi tergolong mahal. Berikutnya
lemper juga memiliki makna agar manusia untuk pandai cerdas berkreasi/
berinovasi, karena dari makanan ini kita mampu belajar bagaimana lemper yang dulu
hanya disajikan dengan kemasan daun pisang, kini bisa dimodifasi berbagai variasi dengan tidak
meninggalkan esensinya. Dan Lemper dari Pinilih Product dibuat oleh tangan-tangan warga senior atau para lansia yang tetap aktif dalam komunitas Sukma Pinilih.